Sekeranjang Rindu dan Sebotol Madu
Oky Primadeka
Hampir tak lagi aku dapati
embun pagi yang s'lalu diposkan malam
lewat Pak Bayu yang hobinya berjalan pelan-pelan
Aku keras bertahan
Aku takkan goyah
meski angin terlalu menerjang
Lihat, ulat pun masih sudi menyapaku
maka berarti aku harus hidup
Setiap tanggalnya satu daun
aku semakin yakin bahwa
satu langkah menuju rindu yang padat
telah kulalui dan menjadi dekat
Tinggal aku menunggu isyarat
dari angin timur yang sudah aku kompromi
memberi kabar kapan datangnya musim semi
bersama matahari yang mengusap-usap matanya
terbangun dari nyenyaknya di musim gugur
Saat itulah,
aku 'kan datang padamu
membawa sekeranjang rindu dan sebotol madu
untuk mengobati haus yang selama ini kita keluhkan, sayang...
Ciputat,
Sabtu, 1 Februari 2014
Hampir tak lagi aku dapati
embun pagi yang s'lalu diposkan malam
lewat Pak Bayu yang hobinya berjalan pelan-pelan
Aku keras bertahan
Aku takkan goyah
meski angin terlalu menerjang
Lihat, ulat pun masih sudi menyapaku
maka berarti aku harus hidup
Setiap tanggalnya satu daun
aku semakin yakin bahwa
satu langkah menuju rindu yang padat
telah kulalui dan menjadi dekat
Tinggal aku menunggu isyarat
dari angin timur yang sudah aku kompromi
memberi kabar kapan datangnya musim semi
bersama matahari yang mengusap-usap matanya
terbangun dari nyenyaknya di musim gugur
Saat itulah,
aku 'kan datang padamu
membawa sekeranjang rindu dan sebotol madu
untuk mengobati haus yang selama ini kita keluhkan, sayang...
Ciputat,
Sabtu, 1 Februari 2014