Sajak Kesadaran
Oky Primadeka
Entah angin apa malam ini
kurasa ia ingin menyadarkanku tentang satu hal
bahwa darah yang kuminum begitu pahit
tak mampu membuat jiwa bangkit dari ketenggelamannya
saat semuanya hampir selesai pada batas akhir perjalanan pulang
Oh sayang...
aku menggumamkanmu dalam sesaknya rindu ini
semakin pekat namamu hadir dalam pandangan
semakin aku ingin menghilang untuk lebur bersamamu
rindu akan setitik embun sederhana
yang mengajarkanku apa adanya
yang elok diasuh malam cemerlang berpurnama
Ciputat,
Sabtu, 11 Januari 2014